PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI ERA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.51672/jbpi.v3i2.97Keywords:
Islamic Religious Education, Freedom, LearningAbstract
The "Freedom of Learning" policy was the idea of the Minister of Education and Nadiem Makarim's culture in order to improve the national education system The concept of "Freedom of Learning" is an attempt to realize independence in thinking. Islamic Religious Education as a series of Islamic subjects is delivered both formally in schools or informally and non-formally at home and in the community with the material taught from elementary school to university levels must respond to this Free Learning policy well. Using library research methods, it is obtained the conclusion that Islamic Religious Education Learning version "Merdeka Belajar" is designed to train students to have the ability to think critically, have creativity, have the ability and communication skills and make students have cooperation and be able to collaborate so that later students can have more mature thinking , wiser, more careful so that students are able to understand, develop and apply the teachings Islam in everyday life.
References
Amin, R. (2013). Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. In Diidaktika Religia:Vol 1 No 3.
Asfiati. (2017). Analisis Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pra Dan Pasca Undang-Undang RI. Multidilinear, 4(1).
Asfiati. (2020). Visualisasi Dan Virtualisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Versi Program Merdeka Belajar Dalam Tiga Era: Revolusi Industri 5.0 Era Pandemic Covid-19 Dan Era New Normal. Jakarta:Kencana.
Dahwadin & Nugraha. (2019). Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Wonosobo. Mangku Bumi Media.
Daulay, H.P. (2016). Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Jakarta:Kencana.
Dedi, P. (2007). Belajar Sejati VS Kurikulum Nasional Kontestasi Kekuasaan dalam Pendidikan Dasar. Jogjakarta: Kanisius.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI. (2020). Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jakarta.
Halid Hanafi, D. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta: Deepublish.
Hasan,S. (2017).PengembanganKurikulum Pendidikan Agama Islam Terpadu di Sekolah. Al-Ibroh, 2(1). 60-87.
Ihwanuddin, Pulungan & Asfiati. (2019). Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri 4.0 In International Journal of Psysiology. (Vol.1, Issue 1).
Mahfud, D. (2015). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multietnik. Jogjakarta:Deepublish.
Manalu, W,B. (2020). Konsep "Merdeka Belajar":Kemana Arah Pendidikan Indonesia. Universitas Jambi.
Manizar, E. (2018). Optimalisasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam. 3(2).
Mardani. (2017). Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Kencana.
Ma'rufah, A. (2020). Pengembangan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Edukasia.
Mubin, F. (2019). Kajian Literatur Pendidikan Agama Islam di SMA dan Perguruan Tinggi. 6(11).
Murni, S.M. (2020). RPP 1 Halaman Bisakah Hadirkan Merdeka Belajar? Bisa, Ini Caranya...Kompas.
Mustaghfiroh,S. (2020). Konsep "Merdeka Belajar" Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran.
Nehru, N.A. (2019). Asesmen Kompetensi Sebagai Bentuk Perubahan Ujian Nasional Pendidikan Indonesia:Analisis Dampak dan Problem Solving Menurut Kebijakan Merdeka Belajar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9).
Projo, W.A. (2019). Perhatikan, Ini beda Zonasi PPDB 2019 dan PPDB 2020, Kompas.
Solihin, R. (2021). Akidah Akhlak: Dalam Perspektif Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah. Indramayu. Adab.
Syukur, A. (2010). Pengantar Studi Islam. Semarang. Pustaka Nuun.
Tohir, M. (2019). Merdeka Belajar. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yamin Muhammad, S. (2020). Pembangunan Pendidikan Merdeka (Telaah Metode Pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1),126-13